Rabu, 07 Juli 2010

Aplikasi konseling psikologi analisis

TEORI KEBRIBADIAN PSIKOANALISIS
(SINGMUND FREUD)
A. Sejarah Singkat Freud
Riwayat hidup Sigmund Freud
Sigmund Freud yang terkenal dengan Teori Psikoanalisis dilahirkan di Morovia, pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Gerald Corey dalam “Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy” menjelaskan bahwa Sigmund Freud adalah anak sulung dari keluarga Viena yang terdiri dari tiga laki-laki dan lima orang wanita..Pada umur paruh pertama empat puluhan ia banyak mengalami bermacam psikomatik, juga rasa nyeri akan datangnya maut dan fobi-fobi lain. Dengan mengeksplorasi makna mimpi-mimpinya sendiri ia mendapat pemahaman tentang dinamika perkembangan kepribadian seseorang.
persepsi dan asumsi tentang manusia
Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam tahun pertama dalam kehidupannya. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik. Ajaran psikoanalisis menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumit dari pada apa yang dibayangkan pada orang tersebut.
1. Hakikat manusia,
Freud berpendapat bahwa manusia berdasar pada sifat-sifat yaitu
- Anti rasionalisme
- Mendasari tindakannya dengan motivasi yang tak sadar, konflik dan simbolisme.
- Manusia secara esensial bersifat biologis, terlahir dengan dorongan-dorongan instingtif, sehingga perilaku merupakan fungsi yang di dalam ke arah dorongan sebelimnya.Libido atau eros mendorong manusia ke arah pencarian kesenangan, sebagai lawan lawan dari Thanatos
- Semua kejadian psikis ditentukan oleh kejadian psikis sebelumnya.
- Kesadaran merupakan suatu hal yang tidak biasa dan tidak merupakan proses mental yang berciri biasa.
- Pendekatan ini didasari oleh teori Freud, bahwa kepribadian seseorang mempunyai tiga unsur, yaitu id, ego, dan super ego
B. StrukturKepribadian
Dalam teori psikoanalisis struktur kepribadian manusia itu terdiri dari beberapa kategori yaitu id, ego dan superego.
- Id adalahlampisan psikis yang paling mendasar atau dapat di katakan suatu dorongan dari dalam diri individu berupa kebutuhan,keinginan,dan kehendak.id komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”.
- Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego.
- Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego
Ada tiga tingakat kesadaran yang mempengaruh perkembangan kepribadian yaitu :
a. Kesadaran (ksad)
b. Ambang kesadaran (aksad)
c. Katidak sadaran (ktsad)

C. Struktur Perkembangan kepribadian
a.Asumsi
- Dasar terbentuknya kepribadian pada manusia pada usia lima tahun pertama kemudian periode tenang dan aktif kembali pada periode remaja
- Pada setiapa periode perkembangan ada bagaia tubuh tertentu yang menjadi pusat kepuasan diri
b.Tahap Perkembangan
Tahap perkembangan yang menjelasan tentang asal dan perkembangan fenomena psikis. Dalam perkembangan kepribadian berkembang melalui beberapa tahap fase, diantaranya adalahsebagaiberiku:
- Fase oral, terjadi pada saat lahir hingga berusia akhir tahun pertama. Pada fase ini Anak berkembang berdasakan pengalaman kenikmatan erotik pada daerah mulut. Kepuasan anak melalui tindakan mengisap akan mempengaruhi kehidupan dimasa dewasanya.
- Fase anal, terjadi pada saat usia dua sampai pada akhir tahun ketiga. Pada perkembangan ini kepuasan anak berpusat pada kenikmatan pada daerah anus.
- Fase falik, pada saat usia empat hingga lima tahun. Pusat kenikmatan berpusat pada alat kelamin yaitu penis pada anak laki-laki dan klitoris pada anak perempuan. proses identifikasi terhadap figur sejenis pada fase ini sangat penting. Pada fase terjadi oedipus compleks, dimana anak laki-laki akan menyukai ibunya dan anak perempuan akan menyukai ayahnya.
- Fase laten (pregenital), fase ini terjadi pada usia lima atau enam hingga pubertas. Pada fase ini terjadi perhentian perkembangan
- Fase genital, terjadi saat pubertas dan ditandai dengan prilaku yang non-narsistik. Mereka mulai tertarik pada lawan jenis


D. Perkembangan Kepribadian Salahsuai
Tingkahlaku salah suai di sebabkab oleh kekacauan individu dalam berfungsi seperti:
- Dinamika yang tidak efektif antar IDES
- Proses belajar yang tidak benar pada saat kanak-kanak
Menurut Hasen JC Stevin RR dan Warner 19977 yang menjadi sumber kepribadian yang salah suai adalah:
- ketidak sesuaian dan ketidak efektivan antara kerja egodan super ego
- Proses belajar pada masa kanak-kanak yang tidak sesui atau tidak benar
Akibat dari ketidak sesuaian antara id,ego,super egomaka akan menimbulkan kecemasan pada diri individu yang nantinya akan menimbulkan depresi sehinga tegangunya kehidupan efektif sehari-hari.Setiap tahap perkembangan individu rawan terhadap suasana prustasi,konflik,dan rasa tekanan.Mekanisme pertahanan diri (MPI):cara ego menghadapi masalah melalui penolakan,pemalsuan atau memanipulasi kenyatan beroperasai secara tidak sadar. Mekanisme pertahanan diri merupakan jalan pintas individu mengatasi kecemasannya.
E. Tujuan dan Teknik Konseling
1.Tujuan Konseling
Tujuan konseling secara spesifik yaitu:
Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan (ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran intelektual.
Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan menembus konflik yang direpresi. Memberikan kesempatan pada klien untuk menghadapi situasi yang selama ini gagal diatasinya.
- Menolong individu agar mampu mengurus dirinya sendiri agar mandiri ,artinya agar individi tersebut dapat membuat keputusan yang tepat dari pola tingkah laku yang dibuatnya untuk mencapai masa datang yang lebih baik.
- Menberiakan kesempatan pada klien menghadapi situasi yang selama ini gagal di atasinya.
- Memperbaiki dan mengubah segala perilaku yang irasional dan ilogis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan dirinya.
- Menghilangkan gangguan emosional yang merusak
- Mendorong klien agar berani bertanggung jawab serta memikul resiko atas segala hal yang dilakukanya.
- Menolong individu mendapatkan pengertian yang terus menerus dari pada mekanisme penyesuaian diri mereka sendiri
- Membentuk kembali struktur kepribadian klien dengan jalan mengembalikan hal-hal yang tak disadari menjadi sadar kembali, dengan menitikberatkan pada pemahaman dan pengenalan pengalaman-pengalaman masa anak-anak, terutama usia 2-5 tahun, untuk ditata, disikusikan, dianalisis dan ditafsirkan sehingga kepribadian klien bisa direkonstruksi lagi.
2.Teknik Konseling
- Asosiasi bebas, yaitu mengupayakan klien untuk menjernihkan atau mengikis alam pikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran sehari-hari sekarang, sehingga klien mudah mengungkapkan pengalaman masa lalunya. Klien diminta mengutarakan apa saja yang terlintas dalam pikirannya. Tujuan teknik ini adalah agar klien mengungkapkan pengalaman masa lalu dan menghentikan emosi-emosi yang berhubungan dengan pengalaman traumatik masa lalu. Hal ini disebut juga katarsis.
- Analisis mimpi, klien diminta untuk mengungkapkan tentang berbagai kejadian dalam mimpinya dan konselor berusaha untuk menganalisisnya. Teknik ini digunakan untuk menilik masalah-masalah yang belum terpecahkan.
- Interpretasi, yaitu mengungkap apa yang terkandung di balik apa yang dikatakan klien, baik dalam asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan transferensi klien.
- Analisis resistensi; resistensi berati penolakan, analisis resistensi ditujukan untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya penolakannya (resistensi).
- Analisistransferensi,disini konselor mengusahakan agar klien mengembangkan transferensinya agar terungkap neurosisnya, terutama pada usia selama lima tahun pertama dalam hidupnya. Konselor menggunakan sifat-sifat netral, objektif, anonim dan pasif agar terungkap transferensi tersebut. Teknik ini mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam konseling.
F. Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan dari konseling psikoanalisis kalsik yaitu :
- Dapat membentuk kembali struktur kepribadian individu dengan cara mengembalikan hal yang tidak di sadari menjadi di sadari oleh individu
- Dapat membawa klien dari ketidak sadaran yang mengakibatkan ke arah perkembangan intelektual
Kelemahan dari konseling psikianalisis klasik yaitu:
- Pandangan yang drakmatis terlalu merendahkan martabat manusia
- Terlalu banyak menekankan pada masa kanak-kanak dan menganggapkehidupan sekolah di tentukan oleh masa lalu.


Kesimpulan Pembahasan
Dari hasil pembahasan diatas, konseling menurut psikoanalisis sebenarnya bertujuan untuk membentuk kembali struktur kepribadian individu melalui cara mengembalikan hal yang tidak disadari menjadi sadar kembali. Ini dititikberatkan pada usaha seorang konselor agar klien dapat menghayati, memahami dan mengenal pengalaman-pengalaman masa kecilnya, terutama pada umur 2-5 tahun. Selanjutnya segala pengalaman itu ditata, didiskusikan, dianalisis dan ditafsirkan dengan maksud agar kepribadian dari klien tersebut bisa direkonstruksi kembali.
Yang mana konseling dalam pandangan psikoanalisis memiliki tujuan untuk membawa klien dari ketidaksadaran yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran intelektual, selain itu bertujuan untuk menghidupkan kembali masa lalu yang pernah terjadi pada klien dengan menembus konflik yang sudah lama di proses dan berusaha memberikan kesempatan pada klien untuk menghadapi situasi yang selama ini gagaldi atasinya.Akan tetap ada beberapa keterbatasan yang terdapat dalam konseling pendekatan psikoanalisa,antaralain:
- Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh masa lalu.
- Hal ini memberikan gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang.
Cenderung meminimalkan rasionalitas.
Data penelitian empiris kurang banyak mendukung sistem dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi psikis yang menentukan tingkah laku manusia.











Daftar Pustaka

Baraja, Abubakar.2006.Psikologi Konseling Dan Teknik Konseling. Studia Press. JakartaTimur.
Bertens. K. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Gramedia pustaka Utama. Jakarta
Latipun.2006.Psikologi Konseling. UMM Press. Malang
Sofyan S. Willis, 2007. Konseling Individual Teori dan Praktek.Alfabeta. Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar